Senin, 14 September 2020

RINDU 2

 Hallo Rindu, kita berjumpa lagi..

Sudah lama sekali rasanya aku tidak menyapamu dan aku juga sangat berharap kita tidak lagi saling berjumpa. Namun, lagi-lagi aku berada dalam situasi yang secara tidak langsung dipaksa untuk menyapamu Rindu. Jika kamu ingin menertawakanku, silahkan. Aku juga mengakui segala kebodohan ini.

Maaf, jika aku tidak bisa menjadikan kisah sebelumnya sebagai sebuah pelajaran. Maaf, jika aku mengulangi lagi kesalahan yang sama. Maaf, aku terjebak lagi dititik gelap ini. Maaf, aku terlalu banyak bahagia sampai aku melupakan banyak hal dan maaf jika aku hanya bisa mengulang cerita yang sama dengan sebelumnya.

Rindu..

Apa kau tahu?, disudut malam yang sunyi, diri ini selalu duduk sendiri sambil merasakan hancurnya hati ini. Segala keyakinan dan kepercayaan ini telah dihancurkan dengan sekejap. Memang sebelumnyapun sudah hancur, namun dengan usaha yang sangat keras aku menata kembali dengan tujuan bisa menjadi orang yang lebih baik lagi. Namun, orang lain datang dengan singkat dan menghancurkannya dengan sangat mudah.

Rindu..

Yang aku takutkan selama ini akhirnya terjadi lagi. Setelah hati ini hancur berkali-kali, aku sangat takut untuk percaya kepada siapapun. Rasa sendiri ini selalu menghiasi setiap hari. Bahkan, pada saat semua orang menatap kearahku, aku tidak berani menatap mereka kembali.

Banyak orang yang mengulurkan tangannya untuk membantu diri ini keluar dari titik gelap ini. Namun, diri ini sangat malu menatap mereka semua. Hati ini benar-benar takut untuk menggapai uluran tangan siapapun.

Rindu..

Tubuh ini sudah begitu lemah menahan beban hidup yang ada. Pundak ini sudah terlalu banyak memikul berbagai beban yang ada. Kepala ini sudah penuh sekali dengan segala pro dan kontra. Hati ini tidak lagi berada dalam posisi yang tenang. Raga ini sangat mencemaskan segalanya yang sedang terjadi. Bahkan parahnya diri ini sedang tidak percaya diri dengan dunia.

Rindu..

Bisakah kau tarik semua pilu ini?, sungguh sedikitpun aku tidak membutuhkannya. Jika kau tidak bisa menariknya, bisakah kau pergi dari diri ini?, sungguh aku lelah menahannya. Diri ini sudah tidak sanggup lagi merasakannya. Diri ini sudah sangat lemah untuk bisa merasakan semua itu.

Rindu..

Apakah ada yang salah dengan diri ini?, sehingga kau selalu datang menghampiri ?

Bisakah kau tidak hadir lagi pada diri ini?, sungguh diri ini sangat lelah.

Pesanku padamu Rindu..

Segeralah enyah dari diri ini, kembalikan lagi segala kepercayaan pada diri ini dan jangan pernah kembali, karena diri ini sudah cukup banyak kehilangan kepercayaan untuk melihat dunia. Selain itu, diri inipun masih harus banyak melewati begitu banyak cerita lagi..

Selasa, 17 Juli 2018

SOSOK



Setiap malam, kau selalu menemuiku. Kau berlari ke arahku dengan kencang. Dengan membawa sebuah pisau ditanganmu, matamu menatap dengan seram. Badanmu tinggi dan besar. Kau seram, semua orang terlihat takut melihatmu. Kukumu tajam, kepalamu tak berambut, bibirmu hitam. Kau sangat tegap, kakimu sangat panjang, tanganmu pun begitu besar. Sepertinya, sebuah pisau ditanganmu bukan apa-apa bagimu.

Ketika kau lama berlari, kau mulai memelankan langkah kakimu itu. Perlahan-lahan kau berjalan ke arahku. Pisau yang kau pegang, kau arahkan tepat di depan wajahku. Kakiku lelah, jantungku berdebar sangat kencang, bulu kuduk-ku merinding, tanganku berkeringat, dahiku basah, wajahku sangat pucat dan pikiranku tak bisa menemukan siapa kamu.

Bukan hanya aku yang kau takuti. Kaupun menakuti kaum-kaum lemah yang ada dimuka bumi ini. Itu adalah kebiasaanmu, yang mungkin sudah menjadi rutinitasmu. Banyak anak kecil menjerit ketakutan. Tangisannya memecahkan kesunyian malam. Air mata seperti tsunami dipipinya. Mereka semua berlari sambil berteriak “Mama... Mama...., tolong aku”. Bukan hanya anak kecil yang sangat ketakutan. Tetapi kau menakuti lansia juga. Kaupun tak mau meloloskan mereka. Mereka semua seperti mangsa utamamu. Padahal kau tahu dengan pasti, mereka semua tak bisa berlari. Jangankan untuk berlari, untuk melindungi dirinya sendiripun mereka sangat kesulitan.

Kadang hatiku selalu bertanya-tanya. Siapakah kamu?, Dari mana asalmu?, Dimana akal sehatmu?, dah bagaimana jalan pikiranmu?. Itu semua hanya ada didalam hati. Sekali lagi, itu semua hanya pertanyaan untukmu yang ada didalam hatiku. Jangankan untuk bertanya langsung kepadamu, ketika bola matamu melihat wajahku, kau langsung berlari kearahku dengan kencangnya. Terlihat jelas kau tak ingin melepaskanku begitu saja. Gigimu itu seperti ingin mengunyah tubuhku. Lagi-lagi hanya ketakutan yang aku dapat. Bukan sebuah keberanian untuk menanyakan semua itu kepadamu.

Senang rasanya jika sang mentari telah terbit. Kau tidak bisa menakut-nakutiku lagi. Semua orang tertawa terbahak-bahak seakan meledekmu dari bawah sini. Para lansia asyik menikmati kursi goyangnya. Anak-anak bermain dengan riang gembira. Orang-orang dewasa saling mengobrol satu sama lain. Mereka semua terlihat sangat senang meledekmu dari bawah sini. “Mungkin kau menyaksikan canda-tawa mereka dari atas sana”, Pikirku.

Diseluruh stasiun televisi banyak orang yang membicarakanmu. Berita akan dirimu sudah tersebar luas. Bukan hanya di negaraku ini. Tetapi, sudah keujung dunia. Padahal yang kulihat kau itu satu. Kau tak punya teman. Mungkin hanya sebuah pisau ditanganmu saja yang selalu kau bawa. Kau datang sedirian, sepertinya kau sangat kesepian tak punya teman. “Tapi, mengapa semua orang sangat mengenal dirimu sampai keujung dunia ini?, siapa sebenarnya kamu?”, Selalu tanyaku.

Banyak polisi mencari-carimu. Banyak pamplet-pamplet tentangmu yang sudah tersebar luas. Banyak stasiun berita yang mengungkap keburukanmu. Serta banyak pula penghuni muka bumi ini yang membicarakan kejahatanmu. Apakah kupingmu tak kepanasan mendengar semuanya?. Apakah amarahmu bisa terkendali saat melihat itu semua?. Apakah kau tertidur pulas ketika mentari terbit sampai kau tidak mengetahuinya?. Apakah kau makhluk malam hari?. Ini semua yang menjadi pertanyaan banyak orang.

Malam datang lagi. Semua aktivitas yang ada dibumi ini seakan berhenti dengan otomatisnya. Dilihatnya langit sangat gelap. Bintang-bintangpun tak bersinar. Tak ada rembulan yang menderang. Burung-burung masuk dalam sangkarnya. Nyamuk-nyamuk tak berkeliaran menjajah manusia. “Sepertinya mereka takut denganmu”, Gumamku.
“Siapa sebenarnya kau?, Mengapa mereka semua bisa berhenti secara otomatis?. Apakah kau telah memencet tombol  STOP?, Memangnya kau siapa sampai-sampai kau bisa menjalankan mereka semua dan menghentikan mereka sesuka hatimu?. Apakah kau Tuhan?. Tetapi tidak ada Tuhan yang jahat kepada umat-Nya seperti kamu. Pasti kamu bukan Sang Tuhan.”, Pikirku.

Banyak para ilmuan terkenal mencari tahu tentangmu. Dengan segala pengalaman dan keahliannya, mereka semua menggunakan rumus-rumus ilmiah yang mereka miliki. Mereka mencoba membantu dunia ini. Mereka semua orang pintar. Mereka semua adalah para ilmuan yang sangat terkenal. Mereka semua banyak sekali menemukan sesuatu yang tak pernah bisa ditemukan oleh orang biasa-biasa saja. Bukankah mereka orang-orang pintar?. Tetapi, mengapa mereka semua tidak bisa menemukanmu?. Siapa sebenarnya kamu.

Setelah semua aktivitas dimuka bumi ini berhenti, kau dengan cepatnya datang. Kecepatan kau datang seperti kilat, namun kau menghilang dengan sangat lamban. Sepanjang malam kau menakut-nakuti semua orang. Setiap malam kau berlarian mengejar mangsamu. Setiap malam emosimu memuncak. Sedikit saja, apakah kau tak merasa kelelahan?, sungguh kau adalah orang yang sangat kuat. Tubuhmu dan tubuhku dilihat sekilas sangat mirip. Hanya bedanya, kau tinggi tegap, badanmu besar, dan kau sangat seram. Namun tubuhku lebih kecil darimu dan diriku tak menyeramkan sepertimu.

Perbedaan kita hanya dari postur tubuh saja. Tapi, mengapa aku tak bisa sekuat dirimu?, apakah setiap pagi tanganmu selalu mengangkat barbel?, apakah setiap pagi kau selalu minum jamu kuat?, apakah kau seorang atlet?, apakah kau seorang penguasa dunia?, apakah kau sengaja diciptakan Tuhan untuk menakut-nakuti umat-Nya?. Sepertinya kau tak ada hubungan apa-apa dengan Tuhan. Tuhanku sangat baik. Tuhanku adalah Maha Agung. Tuhanku adalah Maha Penyayang. Tuhanku adalah Maha dari segala Maha. Seharusnya kau dihukum berat oleh Tuhanku.

Malam ini kau melepaskanku begitu saja. Matamu sepertinya tak melihatku. Aku sengaja meledekmu tepat didepan matamu. Kau mengacuhkanku begitu saja. Semua orang juga malam ini tak kelihatan. Sepanjang jalan sepi, tak ada satupun orang selain aku dan dirimu. Kulihat sekelilingmu, ada yang berbeda dengan dirimu. Kau sudah tak membawa pisau lagi. Tanganmu kosong. Bajumu bukan lagi berwarna hitam. Kau tak tinggi besar. Wajahmupun tak menyeramkan seperti biasanya.
“Ada apa dengan semua ini?”, Pikirku sejenak.

Kau melambaikan tanganmu kearahku. Wajahmu bersinar, mulutmu tersenyum kepadaku, dan kau menghilang seperti asap didepanku. Aku terjatuh. Tergeletak tak berdaya sepanjang malam. Mataku terpejam kuat dengan sendirinya. Padahal aku tak lagi mengantuk. Perasaanku terasa plong. Rasa lelahku hilang begitu saja. Rasa takutku pergi dengan sendirinya. Kuhabiskan malamku sendirian dibadan jalan ini.

Tak lama, mataku sangat silau. Kepalaku sakit, tangan dan kakiku tak bisa bergerak. Terdengar banyak suara orang mengobrol diatas kepalaku.
“Kamu sudah bangun?”, Tanya salah seorang dari mereka semua.
Kuperhatikan dengan teliti sekeliling tempat kuterbaring. Badanku rasanya sangat empuk. Udaranya sangat dingin. Banyak aroma-aroma yang tak asing masuk kehidungku. Sepertinya aku sudah lama berada diruangan ini. Terasa sangat nyaman.
“Aku dimana”, Tanyaku sambil bingung.

Mereka semua tersenyum kepadaku. Mereka sepertinya mengenalku. Kulihat disudut pojok ruangan itu, ada mama yang sedang menangis melihatku. Aku semakin bingung melihatnya.
“Ada apa denganku?”, Tanyaku lagi kepada mereka semua.
“Syukurlah kamu sudah sadar. Sekian lama kamu terbaring tak sadarkan diri di kasur ini, akhirnya kamu terbangun juga”, Penjelasan kakakku.

Mendengar itu semua, aku baru ingat. Saat pulang sekolah, aku melamun disepanjang jalan. Aku menyebrang jalan tanpa melihat kanan dan kiri. Banyak sekali pengendara yang meng-klakson kendaraannya didepanku. Pada saat itu, ada seekor kucing yang terjebak di tengah-tengah jalan. Aku berlari ingin menyelamatkannya, namun ada sesuatu yang mengenai tubuhku. Tubuhku terpental sangat jauh. Tas sekolahku berantakan di badan jalan. Banyak sekali orang yang menjerit. Kupegang kepalaku, banyak darah disana.

Tak lama, ada seorang ibu-ibu berlari kearahku. Dia menjerit minta tolong sambil menangis. Mataku sangat berat. Aku tertidur dengan sedirinya. Setelah itu, aku tak ingat apa-apa lagi. Akupun tak ingat, apakah kucing itu terselamatkan atau tidak. Dan sekarang aku baru bangun dari sekian lama tertidur.

Aku baru sadar, sosok laki-laki tinggi besar dan menyeramkan itu sebenarnya tidak ada. Itu semua hanyalah mimpi burukku selama tidur cukup lama. Aku baru mengerti, aku sangat ketakutan. Penglihatanku mengenai semua orang sangat ketakutan waktu melihat sosoknya, itu semua hanya mimpi yang menemaniku selama ini. Aku hanya tersenyum sambil mengingat wajahnya. Itu adalah rasa terimakasih kepadanya, karena dia telah menemani tidur lamaku selama ini sampai aku akhirnya terbangun dengan sendirinya.

Kamis, 12 Oktober 2017

JAKARTA (SUKU BETAWI)


Indonesia adalah negara yang memiliki banyak pulau yang di kelilingin oleh lautan dan setiap daerah memiliki kesenian dan kebudayaan yang berbeda-beda pula. Ibukota Indonesia adalah Jakarta. Rata-rata penduduk Jakarta adalah orang-orang yang besaral dari Jakarta atau suku betawi. Namun saat ini sudah banyak masyarakat luar Jakarta yang tinggal di kota Jakarta karena Jakata merupakan kota metropolitan dan kota perantauan bagi mereka yang ingin mencari pekerjaan bahnkan ingin mengubah nasip di perantauan.

Walaupun dikenal sebagai kota metropolitan, Jakarta memiliki banyak kesenian dan kebudayaan yang ada di dalamnya khususnya mereka yang asli berasal dari kota Jakarta atau suku betawi. Jakarta memang sebagai ibukota dari Negara Indonesia namun Jakarta tidak akan pernah lepas dari kesenian dan kebudayaan yang ada dan menyangkut di dalamnya. Saya akan mencoba untuk membuat artikel dan menjelaskan beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Jakarta atau suku Betawi.

Kesenian dan Kebudayaan Jakarta (Betawi)

Jakarta memiliki kesenian dan kebudayaan yang beragam, dan berikut beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Jakarta :

1.      Rumah Adat

Rumah adat asal Jakarta ini bernama rumah kebaya. Bentuk atap rumah yaitu perisai landai yang diteruskan dengan atap pelana yang lebih landai, terutama pada bagian teras. Bangunannya ada yang berbentuk rumah panggung dan ada pula yang menapak di atas tanah dengan lantai yang ditinggikan. Terdapat halaman rumah yang luas dan terdapat pagar paling luar dari rumah tersebut. Bentuknya sederhana dan terbuat dari kayu dengan ukiran khas betawi dengan bentuk rumah kotak ( dibangun diatas tanah berbetuk kotak). Rumah ini terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, kamar mandi, dapur dan teras extra luas.

2.      Pakaian Adat



Pakaian adat Jakarta di bagi menjadi pakaian adat untuk wanita dan laiki-lali. Untuk laki-laki biasanya menggunakan baju koko, celana batik, kain pelekat atau pun sarung yang di taruh di leher serta peci yang digunakan, sedangkan wanita mengunakan baju kurung lengan pendek atau pun kebaya, dengan menggunakan kain sarung batik dan menggunakan kerudung. Untuk pakaina saat pernikahan pakaian laki-laki di buat Dandanan cara haji. Pakaian pengantin laki-laki ini meliputi jubah dan tutup kepala, sedang kan bagi perempuan dibuat dandanan ala nona Cina dengan blus berwarna cerah.Bawahannya menggunakan rok atau disebut Kun yang berwarna gelap dengan model duyung. Warna yang sering digunakan hitam atau merah hati. Sebagai pelengkap bagian kepala digunakan kembang goyang dengan motif burung hong dengan sanggul palsu, dilengkapi dengan cadar di bagian wajah.

3.      Seni Tari



Betawi atau Jakarta memiliki kesenian tari yang ada di daerah tersebut, diantaranya :
Tari Topeng. Tari ini sudah cukup lama di kenal sebagai tari tradisional asal betawi. Seni tari ini biasanya di gelar saat ada pernikahan, acara sunatan dan membayar nazar. Dalam Topeng Betawi, para penari memakai topeng dan bercerita lewat seni gerak. Kini tari Topeng Betawi sudah banyak dikreasikan, sehingga Tarian Betawi pun semakin beragam.

Tari Cokek Betawi. Tarian betawi yang satu ini dibawa oleh para cukong atau tuan tanah peranakan tionghoa yang kaya rayaTarian cokek ini diiringi oleh musik Gambang Kromong. Pakaian tari Cokek Betawi agak mirip dengan tarian-tarian di Cina. Ciri khasnya dari tari ini yaitu goyang pinggul yang geal-geol.

4.      Musik

Ada beberpaka musik khas Jakarta diantaranya :

Gambang Kromong. Kesenian musik ini merupakan perpaduan dari kesenian musik setempat dengan Cina. Hal ini dapat dilihat dari instrumen musik yang digunakan, seperti alat musik gesek dari Cina yang bernama Kongahyan, Tehyan dan Sukong. Sementara alat musik Betawi antara lain; gambang, kromong, kemor, kecrek, gendang kempul dan gong. Kesenian Gambang Kromong berkembang pada abad 18, khususnya di sekitaran daerah Tangerang.

Tanjidor. Tanjidor adalah sebuah kesenian Betawi yang berbentuk orkes. Kesenian ini sudah dimulai sejak abad ke-19. Alat-alat musik yang digunakan biasanya terdiri dari penggabungan alat-alat musik yang di tiup dengan, alat-alat musik gesek dan alat-alat musik perkusi. Biasanya kesenian ini digunakan untuk mengantar pengantin atau dalam acara pawai daerah.




5.      Bela diri


Betawi atau Jakarta memiliki jenis bela diri tersendiri yang bernama Pencak Silat. Bela diri ini dimainkan oleh 2 orang yang memainkan dengan menggunakan pakaian khas betawai yaitu menggunakan baju koko, ikat pinggang khas betawi serta menggunakan peci. Biasanya bela diri ini dgunakan sebagai perlengkapan pada acara pernikahan atau pentas lainnya.

6.      Makanan khas betawi

Negara Indonesia memang kaya sekali akan budaya. Bukan hanya soal adat istiadatnya saja, namun juga soal makanan yang dimiliki dari setiap daerah di Indonesia. Seperti halnya masyarakat Betawi, yang memiliki banyak sekali jenis makanan kebanggaan.

Beberapa makanan ini pasti sudah sering Anda lihat dan rasakan kenikmatannya. Nah, berikut ini adalah beberapa makanan khas Betawi yang pasti akan menggugah selera makan Anda.

a)      Kerak Telor


Kerak telor adalah satu diantara makanan khas masyarakat Betawi yangmemiliki bentuk menyerupai martabak, tetapi isinya yang beda. Kerak telor adalah gulungan telur yang dimasak di atas tungku dengan cetakan wajan berisi ketan serta ubi. Isinya inilah yang membedakan kerak telor dengan martabak telor.

Saat Anda berkunjung ke kota Jakarta janganlah segan untuk jajan kerak telor dengan harga yang cukup terjangkau. Bahkan juga di festival seperti Pekan Raya Jakarta kerak telor tentu dengan mudah ditemukan jika ingin mencicipi kelezatan dari makanan khas masyarakat Betawi ini.

b)      Gado – Gado


Gado – gado adalah makanan khas masyarakat Betawi. Bila di dunia kuliner barat dikenal salad, gado – gado adalah saladnya orang Betawi.
Gado – gado terdiri atas masakan bermacam sayuran yang umumnya dihidangkan bersama dengan lontong atau ketupat yang ditaburi dengan bawang goreng serta dilumuri dengan saus kacang dengan cita rasa yang mumpuni.

Kita dapat dengan mudah menemukan makanan gado – gado ini di kota Jakarta, karena gado – gado banyak disenangi oleh semua masyarakat tidak hanya orang-orang Betawi saja.
Kesegaran olahan bermacam sayuran tentu menambah vitamin serta gizi untuk yang mengkonsumsinya, sedangkan guyuran saus kacangnya pasti akan membuat sensasi sendiri di lidah orang yang mengkonsumsinya.

c)     Soto Betawi


Indonesia populer dengan bermacam masakan soto, masyarakat Betawi juga mempunyai olahan masakan soto sendiri yang dikenal sebagai Soto Betawi. Soto Betawi diolah dengan memakai santan dengan daging sapi, tomat, serta kentang.

Soto Betawi sangat lezat serta sangat sesuai bila dihidangkan dengan nasi putih yang hangat. Makanan ini sangat pas untuk dijadikan menu makan siang. Kuahnya yang kental dari Soto Betawi ini terasa sangatlah gurih di lidah.
Soto Betawi juga dapat menjadi salah satu makanan Betawi yang masih tetap awet serta tak hilang ditelan oleh perubahan arus modernisasi di kota Jakarta.

d)      Asinan Betawi


Bukan hanya daerah Bogor serta Bandung saja yang populer dengan olahan asinan, masyarakat Betawi juga mempunyai olahan makanan asinan yang mempunyai ciri khas sendiri. Olahan asinan ini diberi nama Asinan Betawi, karena memang di proses dengan cita rasa khas masyarakat Betawi.

Asinan Betawi ini berisi sayuran yang dihidangkan dengan kacang goreng, bumbu kacang, krupuk, cabai, serta cuka, inilah yang membedakan asinan Betawi dengan asinan yang lain terutama yang ada di Jawa Barat. Karena bentuk serta bahan dasarnya yang memanglah tidak sama, tetapi penamaan makanan dengan kata asinan memanglah menjadi titik persamaannya.

Selain ini masih ada banyak lagi budaya dan berbagai makanan khas dari Jakarta atau suku Betawi.




Minggu, 17 September 2017

Museum Fatahillah


Sebelumnya saya telah menceritakan salah satu transportasi yang saya gunakan untuk menembus kemacetan di Ibukota Jakarta menuju Museum Fatahillah. Transportasi tersebut biasa kita sebut dengan istilah “Busway” atau “Transjakarta”. Selanjutnya saya akan menceritakan sedikit mengenai sejarah Museum Fatahillah.

Museum Fatahillah memiliki nama resmi Museum Sejarah Jakarta. Museum Sejarah Jakarta sendiri adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No.1, Jakarta Barat dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi. Museum ini banyak sekali dikunjungi oleh berbagai wisatawan mancanegara. Bukan hanya wisatawan mancanegara saja, tapi disana juga banyak sekali wisatawan Indonesia yang datang berkunjung untuk berlibur bersama dengan sanak saudaranya. Oleh karena itu, Museum Fatahillah ini sudah tak asing lagi bila terdengar ditelinga setiap orang.

Museum Fatahillah memiliki bangunan yang amat-amat bersejarah, yaitu pada awal mulanya, balai kota pertama di Batavia dibangun pada tahun 1620 ditepi timur Kali Besar. Bangunan ini hanya bertahan selama enam tahun sebelum akhirnya dibongkar demi menghadapi serangan dari pasukan Sultan Agung pada tahun 1626. Sebagai penggantinya, dibangunlah kembali balai kota tersebut atas perintah Gubernur-Jenderal Joan Van Hoorn ditahun 1627.

Balai kota Batavia juga mempunyai ruang tahanan yang pada masa VOC dijadikan penjara utama di kota Batavia. Sebuah bangunan bertingkat satu pernah berdiri di belakang balai kota sebagai penjara. Penjara tersebut dikhususkan kepada para tahanan yang mampu membiayai kamar tahanan mereka sendiri. Namun berbeda dengan penjara yang berada di bawah gedung utama. Penjara ini hampir tidak ada ventilasi dan minimnya cahaya penerangan hingga akhirnya banyak tahanan meninggal karena menderita kolera, tifus dan kekurangan oksigen. Penjara dibalai kota pun ditutup pada tahun 1846 dan dipindahkan ke sebelah timur Molenviley Oost. Beberapa tahanan yang menempati penjara balai kota adalah bekas Gubernur Jenderal di Sri Lanka Vuyst, Untung Suropati dan Pangeran Diponegoro.

Seperti umumnya di Eropa, balai kota dilengkapi dengan lapangan yang dinamakan Stadhuisplein. Menurut sebuah lukisan yang dibuat oleh Johannes Rach, di tengah lapangan tersebut terdapat sebuah air mancur yang merupakan satu-satunya  sumber air bagi masyarakat setempat. Air itu berasal dari Pancoran Glodok yang dihubungkan dengan pipa menuju Stadhuiplein. Tetapi air mancur tersebut hilang pada abad ke-19. Pada tahun 1972, diadakan penggalian terhadap lapangan tersebut dan ditemukan pondasi air mancur lengkap dengan pipa-pipanya. Maka dengan bukti sejarah itu dapat dibangun kembali sesuai gambar Johannes Rach, lalu terciptalah air mancur ditengah Taman Fatahillah. Pada tahun 1973 Pemda DKI Jakarta memfungsikan kembali taman tersebut dengan memberi nama baru yaitu “Taman Fatahillah” untuk mengenang panglima Fatahillah pendiri kota Jayakarta. Bangunan Museum fatahillah ini menyerupai Istana Dam di Asterdam, yang terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai penjara. Pada tanggal 30 Maret 1974, bangunan ini kemudian diresmikan sebagai Museum Fatahillah.

Pada sejarah museum fatahillah berdasarkan pembentukannya hingga bisa kita kunjungi sampai sekarang ini, menyimpan sisa penjajahan didalamnya. Museum Fatahillah terbentuk menjadi dua lantai dengan ruang bawah tanah yang berisikan banyak peninggalan bersejarah, yaitu:
  1. Lantai bawah
    Berisikan peninggalan VOC seperti patung, keramik-keramik barang kerajinan seperti prasasti, gerabah, dan penemuan batuan yang ditemukan para arkeolog. Selain itu terdapat pula peninggalan kerajinan asli Betawi (Batavia) seperti dapur khas Batavia tempo dulu.
  2. Lantai Dua
    Terdapat perabotan peninggalan para bangsa Belanda mulai dari tempat tidur dan lukisan-lukisan lengkap dengan jendela besar yang menghadap alun-alun. Konon, jendela besar inilah yang digunakan untuk melihat hukuman mati para tahanan yang dilakukan ditengah alun-alun.
  3. Ruang Bawah Tanah yang tidak kalah penting pada bangunan ini adalah, penjara bawah tanah para tahanan yang melawan pemerintah Belanda. Terdiri dari 5 ruangan sempit dan pengap dengan bandul besi sebagai belenggu kaki para tahanan.

Transportasi Umum


Pada hari jumat kemarin, saya bersama teman saya, yaitu Vania Vidi Joice datang mengunjungi Museum Fatahillah yang berada di kota Jakarta. Kami kesana menggunakan transportasi umum yang sudah tak asing lagi di Kota Jakarta. Angkutan tersebut sangatlah nyaman, murah dan sangat-sangat terawat sekali. Pasti kalian semua sudah mengenal Transjakarta bukan?, Transjakarta atau sering kita panggil dengan sebutan “Busway” merupakan sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan yang beroperasi sejak 2004 di Jakarta. Sistem ini didesain berdasarkan sistem Trans Milenio yang sukses di Bogota, Kolombia. Transjakarta dirancang sebagai moda transportasi massal pendukung aktivitas Ibukota yang sangat padat. Transjakarta merupakan sistem BRT dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (208 km), serta memiliki 242 stasiun BRT (sebelumnya disebut halte) yang tersebar dalam 13 koridor (jalur), yang awalnya beroperasi dari 05.00 – 22.00 WIB, dan kini beroperasi selama 24 jam di sebagian koridornya.

Transjakarta dioperasikan oleh PT Transportasi Jakarta. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam operasional Transjakarta (Pramudi, petugas bus, petugas stasiun BRT, dan petugas kebersihan) sekitar 6.000 orang. Jumlah rata-rata harian pengguna Transjakarta diprediksikan sekitar 350.000 orang. Sedangkan pada tahun 2012, jumlah pengguna Transjakarta mencapai 109.983.609 orang.

Pada tahun 2011, sistem ini mencapai kinerja puncak tahunan dengan bus membawa 113,7 juta penumpang dan kemudian pada tahun-tahun berikutnya jumlahnya menurun dan pada tahun 2014, bus membawa 111,6 juta penumpang, sementara pada tahun 2015 melayani 102,95 juta penumpang. Pada 2016, rekor baru 123,73 juta penumpang tercapai. Biaya ongkosnya tetap Rp3.500 per penumpang sejak awal beroperasi.

Ini adalah salah satu contoh kartu Busway yang saya pakai untuk mengunjungi Museum Fatahillah:

Ini adalah foto Busway yang saya naiki untuk menuju Museum Fatahillah:



Transjakarta memiliki sistem BRT terpanjang didunia (203,9 km) panjangnya pada tahun 2017, dengan 13 koridor utama dan 10 rute lintas koridor. Tiga koridor lagi dijadwalkan dimulai pada tahun 2014 atau 2015 dan sebagian akan meningkat. Selain itu ada 18 rute pengumpan yang terus melewati akhir busway eksklusif ke kota-kota disekitar Jakarta dan menggunakan bus khusus yang memungkinkan untuk naik ditingkat dasar atau platform stasiun Transjakarta. Transjakarta memiliki total 80 rute (koridor, lintas Route & feeder route) pada akhir 2016. Peningkatan yang signifikan dari 41 rute ditahun 2015. Sementara transjakarta mengontrak 1.056 bus pada tahun 2016 dan juga meningkat secara signifikan dari 605 bus pada tahun 2015. Transjakarta memiliki lebih dari 1,500 bus dalam tiga bulan pertama 2017 dan menargetkan memiliki 3.000 bus pada akhir tahun.


Itu adalah sedikit cerita dari saya mengenai salah satu transportasi umum yang berada di kota Jakarta yang pernah saya gunakan untuk menembus kemacetan ibukota Jakarta dari kampus saya menuju ke Museum Fatahillah. Dalam postingan selanjutnya, saya akan melanjutkan cerita mengenai perjalanan saya di Museum Fatahillah bersama salah satu teman saya.