Pada hari jumat kemarin, saya bersama teman saya, yaitu
Vania Vidi Joice datang mengunjungi Museum Fatahillah yang berada di kota
Jakarta. Kami kesana menggunakan transportasi umum yang sudah tak asing lagi di
Kota Jakarta. Angkutan tersebut sangatlah nyaman, murah dan sangat-sangat
terawat sekali. Pasti kalian semua sudah mengenal Transjakarta bukan?,
Transjakarta atau sering kita panggil dengan sebutan “Busway” merupakan sistem
transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan yang
beroperasi sejak 2004 di Jakarta. Sistem ini didesain berdasarkan sistem Trans Milenio
yang sukses di Bogota, Kolombia. Transjakarta dirancang sebagai moda
transportasi massal pendukung aktivitas Ibukota yang sangat padat.
Transjakarta merupakan sistem BRT dengan jalur lintasan terpanjang di dunia
(208 km), serta memiliki 242 stasiun BRT (sebelumnya disebut halte) yang
tersebar dalam 13 koridor (jalur), yang awalnya beroperasi dari 05.00 – 22.00
WIB, dan kini beroperasi selama 24 jam di sebagian koridornya.
Transjakarta dioperasikan oleh PT Transportasi Jakarta.
Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam operasional Transjakarta (Pramudi, petugas
bus, petugas stasiun BRT, dan petugas kebersihan) sekitar 6.000 orang. Jumlah
rata-rata harian pengguna Transjakarta diprediksikan sekitar 350.000 orang.
Sedangkan pada tahun 2012, jumlah pengguna Transjakarta mencapai 109.983.609
orang.
Pada tahun 2011, sistem ini mencapai kinerja puncak tahunan
dengan bus membawa 113,7 juta penumpang dan kemudian pada tahun-tahun
berikutnya jumlahnya menurun dan pada tahun 2014, bus membawa 111,6 juta
penumpang, sementara pada tahun 2015 melayani 102,95 juta penumpang. Pada 2016,
rekor baru 123,73 juta penumpang tercapai. Biaya ongkosnya tetap Rp3.500 per
penumpang sejak awal beroperasi.
Ini adalah salah satu contoh kartu Busway yang saya pakai untuk mengunjungi Museum Fatahillah:
Ini adalah salah satu contoh kartu Busway yang saya pakai untuk mengunjungi Museum Fatahillah:
Transjakarta memiliki sistem BRT terpanjang didunia (203,9
km) panjangnya pada tahun 2017, dengan 13 koridor utama dan 10 rute lintas
koridor. Tiga koridor lagi dijadwalkan dimulai pada tahun 2014 atau 2015 dan
sebagian akan meningkat. Selain itu ada 18 rute pengumpan yang terus melewati
akhir busway eksklusif ke kota-kota disekitar Jakarta dan menggunakan bus
khusus yang memungkinkan untuk naik ditingkat dasar atau platform stasiun
Transjakarta. Transjakarta memiliki total 80 rute (koridor, lintas Route &
feeder route) pada akhir 2016. Peningkatan yang signifikan dari 41 rute ditahun
2015. Sementara transjakarta mengontrak 1.056 bus pada tahun 2016 dan juga
meningkat secara signifikan dari 605 bus pada tahun 2015. Transjakarta memiliki
lebih dari 1,500 bus dalam tiga bulan pertama 2017 dan menargetkan memiliki
3.000 bus pada akhir tahun.
Itu adalah sedikit cerita dari saya mengenai salah satu
transportasi umum yang berada di kota Jakarta yang pernah saya gunakan untuk
menembus kemacetan ibukota Jakarta dari kampus saya menuju ke Museum
Fatahillah. Dalam postingan selanjutnya, saya akan melanjutkan cerita mengenai
perjalanan saya di Museum Fatahillah bersama salah satu teman saya.
Ada ga ya kira2 transport lain yg lbh enak atau ga sm enaknya kaya busway?
BalasHapusAda kok. KRL juga tidak kalah nyamannya dengan busway. Saat ini sudah banyak sekali masyarakat Indonesia yang menggunakan KRL untuk mendukung aktivitas kesehariannya.
HapusYang difoto cantik banget ya...
BalasHapusNamanya esi ya?
Yang difoto cantik banget ya...
BalasHapusNamanya esi ya?