Jumat, 18 Desember 2015

RAIN

Seperti biasa, pagi hari adalah waktu awal dimana kita akan melakukan atau memulai semua kegiatan. Yah.. kegiatan, kegiatan dimana banyak orang yang mengeluh dengan semua itu. Namun berbeda halnya dengan Serin, gadis cantik yang terkenal dengan rambut pirangnya. Banyak orang yang membicarakan rambut pirangnya yang indah itu. Namun, Serin tidak berbesar hati dengan pujian-pujian yang mereka berikan kepada-nya. Dia hanya tersenyum lebar ketika mendengar itu semua.

Kring...kring...kring... *dering suara hp berbunyi*. Dilihatnya pukul 06:00, namun cuaca sangat mendung dan gelap. Langit terlihat kosong, burung-burung pun tak terlihat. Yah... memang akhir-akhir ini adalah musim hujan. Dimana musim hujan akan membawa pengaruh buruk bagi kita semua yang tidak bisa menjaga kebersihan dan kesehatan badan. Lain halnya dengan Serin, hujan lebat yang mengguyur Ibukota pada pagi itu, tidak membuatnya terhalangi untuk pergi bekerja.

Hujan telah membuat baju yang dikenakan Serin basah kuyup. Terlihat sekali wajah cantik itu berubah menjadi pucat dan rambut indah itu basah terkena air hujan. Lari, lari, lari, dan terus berlari melawan derasnya hujan, walaupun hujan telah mengingatkan dia kepada sosok laki-laki tampan yang memakai kaos hitam. Lelaki itu adalah mantan kekasihnya yang telah pergi meninggalkan dia demi wanita lain. SAKIT... memang rasanya, tapi besarnya cinta Serin kepada lelaki itu, telah memberikan semangat untuk hidup dan berjuang didunia ini. Tak heran jika sahabatnya (Nina) menjuluki Serin sebagai kupu-kupu. Kupu-kupu terlihat cantik dan indah serta mereka terbang dilangit luas dengan tenang walaupun banyak sekali rintangan yang menghalanginya, mereka tetap terbang dengan keplokan-keplokan sayapnya.

Terlihat jelas dari depan pintu itu, bahwa Serin sedang menikmati secangkir teh hangat yang dihidangkan bersama sepotong roti goreng. Bass, mantan kekasih Serin datang menghampirinya dengan membawa setangkai mawar putih kesukaan Serin.

"Hai Rin.. apa kabar? Sudah lama rasanya kita tak pernah berjumpa setelah kejadian dimalam itu".


"Hai Bass.. sudahlah tak perlu dibahas lagi. Aku baik-baik saja disini. Semenjak kejadian itu, aku merasa jika kamu bukanlah milikku seutuhnya. Melainkan sebuah kebahagiaan sementara yang akan hancur dengan begitu saja."



"Percayalah Rin, aku sangat mencintaimu."

"Seharusnya kamu bersama wanita itu, bukankah kamu minggu depan akan menikah dengannya? Aku sudah menerima undangan pernikahan kalian yang kau titipkan dengan Nina, sahabatku."


"Tapi Rin... aku terpaksa melakukan itu semua".



"Sudahlah Bass biarkan aku pergi bebas seperti kupu-kupu"


Serin segera pergi meninggalkan Bass sendirian bersama sisaan secangkir teh miliknya.

Malam mulai larut, Serin belum sampai dirumah. Dia masih dijalan dengan derasnya hujan. Matanya berlinang, pipinya memerah, wajahnya pucat dengan menggenggam sebuah kertas undangan pernikahan Bass dengan Ica. Dia sakit, sangat sakit rasanya. Batinnya tersiksa dengan perih kisah cintanya. Fisiknya tersiksa dengan dinginnya malam dan derasnya air hujan. Sangat terlihat jelas apa yang sedang dialami oleh gadis cantik itu.

Malam ini adalah malah anniversary hubungannya yang ke 5 tahun. Dan besok adalah hari pernikan mereka, Bass dan Ica. 5 tahun yang sia-sia. 5 tahun yang hanya memberikan luka. 5 tahun yang sangat menyakitkan. kenangan 5 tahun itu seakan terhempas oleh angin dengan mudahnya. Tidak ada yang bisa melawannya bahkan mempertahankannya. Hanya bayang-bayang masalalu yang tersisa bersamanya. Banyak orang yang berkata "Dunia sangat luas, masih banyak orang yang lebih baik dari dirinya". Yaa.. semua itu memang benar. Namun hanya dari segi teorinya saja. Bila dipraktekkan sangatlah sulit.

Musim hujan hanyalah membuat Serin mengingat bayang-bayang Bass saja. Muak sudah dengan keadaan yang terjadi. Ingin rasanya ia pergi jauh dan melupakan semuanya disini, namun tidak bisa. Bass, Bass, Bass, dan Bass yang memenuhi pikirannya. Sehingga dia tidak menyadari jika tanpa Bass dia bisa hidup.

Semua manusia pasti pernah merasakan CINTA. Dengan cinta manusia bisa hidup bahagia ataupun sedih. TAPI ingatlah, CINTA sejati tidak akan pernah pergi demi cinta yang lainnya. Seberapa besar ombak yang menerjang, CINTA sejati akan bertahan dan memperjuangkannya hingga cinta itu memberikan kebahagiaan kepada mereka yang merasakannya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar